JAHE (ZINGIBER OFFICINALE)
Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman rempah yang berasal dari Asia Selatan, dan sekarang telah tersebar ke seluruh dunia. Masyarakat China telah memanfaatkan jahe sebagai penyedap makanan sejak abad ke 6 S.M. dan para pedagang Arab telah mengenalkan jahe dan rempah-rempah lainnya sebagai bumbu masakan ke kawasan Mediterania sebelum abad pertama Sesudah Masehi, dan selanjutnya dikenalkan ke Eropah berupa buku-buku resep masakan yang menggunakan berbagai rempah-rempah. Di Yunani, jahe digunakan pertama kali sebagai obat herbal untuk mengatasi penyakit vertigo, mual-mual, dan mabuk perjalanan (Goulart, 1995; Reader’s Digest, 2004). Pada abad ke 16, di Inggris Raja Hendry ke VIII merekomendasikan untuk mengatasi wabah penyakit (Plague), sedangkan Ratu Elizabeth I menganjurkan jahe untuk meningkatkan gairah seksual (Goulart, 1995).
Di kawasan Asia, jahe telah dimanfaatkan sebagai bahan bumbu masakan dan bahan obat tradisional sejak ribuan tahun yang lalu (Ware, 2017).
Di Indonesia, tiga jenis jahe (jahe sunti, jahe gajah dan jahe emprit) banyak dibudidayakan secara intensif di daerah Rejang Lebong (Bengkulu), Bogor, Magelang, Yogyakarta, dan Malang, dan dimanfaatkan untuk bumbu masakan, bahan obat herbal dan untuk minuman (Santoso, 2008).
Sebagai bumbu masakan, kandungan zat gizi dalam jahe dapat melengkapi zat-zat gizi pada menu utama dan membantu melancarkan proses pencernaan (Ware, 2017).
Jahe Sunti (jahe merah) dengan kandungan minyak atsiri 2,58-2,72%, paling banyak digunakan untuk industri obat–obatan, menyusul Jahe gajah dengan kandungan minyak atsiri 0,82 -1,68%, dan jahe emprit dengan 1,5 –3,3% minyak atsiri (Santoso, 2008). Zat-zat aktif dalam minyak atsiri, antara lain: shogaol, gingerol, zingeron, dan zat-zat antioksidan alami lainnya memiliki khasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit dari yang ringan sampai berat, seperti: masuk angin, batuk, kepala pusing, pegal-pegal, rematik, mual-mual, mabuk perjalanan, impoten, Alzheimer, kanker, dan penyakit jantung Sebagai bahan obat tradisional, jahe dapat digunakan secara tunggal ataupun dipadukan dengan bahan obat herbal lainnya yang mempunyai fungsi saling menguatkan dan melengkapi (Nala, 1992; Santoso, 2008).
Dalam pembahasan, akan diuraikan kandungan gizi, senyawa kimia aktif yang berefek farmakologis terhadap kesehatan, dan berbagai penyakit yang diterapi dengan jahe atau ramuan jahe dengan bahan obat herbal lainnya.
Sumber : https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan/article/view/463/387