Mengenal tanaman kedelai dengan jenis edamame
Edamame berasal dari Jepang dan China, dan merupakan varietas kedelai yang lebih besar dari kedelai biasa, baik dari segi tanaman, biji, maupun polongnya. Edamame dipanen saat masih hijau dan segar, berbeda dengan kedelai biasa yang dipanen saat sudah kering.
Edamame adalah kedelai muda yang dipanen saat masih segar, berasal dari Jepang, dan biasanya dikonsumsi sebagai sayuran atau camilan setelah direbus atau dikukus dalam polongnya. Tanaman edamame tumbuh baik di daerah beriklim tropis dan subtropis dengan suhu sekitar 22-30°C dan curah hujan yang cukup tinggi. Edamame memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan kedelai biasa dan banyak dibudidayakan dengan varietas seperti Ryoko, Taioso, Surumidori, dan Surunoko.
Dari segi kandungan nutrisi, edamame kaya protein (sekitar 12 gram per 100 gram), karbohidrat, serat, zat besi, magnesium, kalsium, zinc, serta vitamin A, C, E, K, dan antioksidan seperti isoflavon. Nutrisi ini menjadikan edamame bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, meredakan gejala menopause, dan mengurangi risiko penyakit seperti kanker, hipertensi, dan penyakit jantung. Umur panennya yang relatif singkat, sekitar 50-70 hari setelah tanam, dan memiliki produktivitas tinggi sehingga berpotensi sebagai komoditas ekspor dan pangan sehat.