Tanped - Ketahanan Pangan Pada Masa Pandemi
[TANI PEDIA]
Hallo Mahasiswa PP🌾
Tani pedia hadir membawa informasi menarik tentang pertanian. Kali ini memberikan topik mengenai pangan. Pandemi saat ini melanda indonesia yang menyebabkan masalah bagi negara untuk mempertahankan pangan di Indonesia. Banyak strategi yang dilontarkan oleh orang-orang yang ahli pada bidangnya. Oleh karena itu, mari kita simak penjelasan berikut ini🔍
Pandemi COVID-19 yang melanda negara-negara di dunia memperlihatkan struktur “neokolonialisme” dan kebijakan “penyesuaian struktural” neoliberal berpengaruh buruk terhadap system kesehatan masyarakat dan memperparah kondisi krisis pangan. Proses ini memperburuk mealnutrisi akibat ancaman bencana keikliman global. Dalam rangka mengatasi krisis pangan, beberapa negara Global South memobilisasi petani kecil untuk mengamankan persediaaan dan rantai pangan global melalui skema megaproyek kebun pangan skala luas. Ironisnya para petani semakin kesulitan mendapatkan makanan, memenuhi kebutuhan keluarga mereka, dan mengakses fasilitas kesehatan publik.
Di Indonesia pandemi COVID-19 melanda sejak Maret 2019 menimbulkan banyak sekali gangguan pada sektor-sektor yang menyokong kehidupan masyarakat, termasuk diantaranya sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi sorotan karena memiliki kaitan erat dengan ketahanan pangan nasional. Tentunya pada masa pandemi yang sulit seperti sekarang ini ketahanan pangan menjadi sesuatu yang harus diupayakan untuk menghindar dari krisis pangan yang seakan menghantui Indonesia.
Meskipun menurut data yang dilansir dari Badan Pusat Statistik Kementrian Pertanian stok pangan nasional diprediksi akan mengalami surplus hingga bulan Juni 2020, namun hal ini bukan berarti bahwa Indonesia serta merta terbebas dari ancaman krisis pangan yang bisa terjadi dimasa mendatang. Ditambah lagi, masa pandemi COVID-19 yang belum pasti akan berakhir kapan memiliki dampak yang sangat terasa di bidang pertanian. Ketidakjelasan waktu kapan pandemi akan berakhir berpotensi mengganggu ketersediaan, stabilitas, dan akses pangan. Hal yang paling dikhawatirkan jika kondisi ini terus berlangsung adalah terjadinya krisis pangan. Oleh karena itu, menjaga ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 saat ini menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia.
Ketahanan pangan sendiri memiliki dua kata kunci penting yaitu ketersediaan pangan yang cukup dan merata serta akses penduduk terhadap pangan, baik secara fisik maupun ekonomi. Dr. Susanawati, SP., MP, dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mengatakan bahwa jika diidentifikasi dari kedua poin tersebut, ketahanan pangan kita secara umum dapat dikatakan sedang terganggu. Dalam masa pandemi ini pemerintah telah memberlakukan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah, masyarakat juga diminta untuk mengurangi kontak fisik dan melakukan pekerjaan dari rumah. Hal ini dapat berpengaruh pada produksi, distribusi, dan juga konsumsi pangan.
Sarana untuk melakukan distribusi pangan menjadi terbatas sehingga terjadi kurangnya produktifitas pangan. Selain itu, dengan pola hidup masyarakat yang berubah, otomatis permintaan masyarakat sebagai konsumen pangan juga berubah. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan harga-harga pada produk pangan.
Senada dengan Susanawati, Ir. Gatot Supangkat, M.S, Kepala Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah, mengungkapkan bahwa meskipun jumlah produksi pangan saat ini tidak mengalami banyak perubahan dan masih dapat dikatakan aman, permasalahan krisis pangan tetap dapat terjadi kedepannya. Permasalahan yang paling besar terjadi pada distribusi pangan. Dengan adanya pembatasan-pembatasan, distribusi pangan menjadi lemah. Akibatnya, stok pangan tidak merata di semua daerah. Ada daerah yang mengalami defisit dan ada pula yang mengalami produksi berlebih.
Petani selaku kunci dari pangan Indonesia selama masa pandemi ini diharapkan dapat tetap sehat dan bekerja dengan maksimal. Permasalahannya adalah sekarang ini jumlah petani di Indonesia banyak yang tergolong masuk ke usia tua, minim sekali jumlah petani yang berasal dari kalangan milenial. Hal ini dapat berpengaruh pada produktivitas pangan. Mirisnya, penggusuran dan kriminalisasi terhadap petani juga kerap terjadi, bahkan pada masa-masa pandemi seperti ini yang diharapkan masyarakat dapat saling berempati satu sama lain. Permasalahan lain yang berkaitan dengan pangan adalah ketersediaan lahan. Lahan pertanian kerap kali dialihfungsikan untuk keperluan tambang dan yang lainnya. Akibatnya, lahan untuk bertani menjadi semakin sempit bahkan lahan pertanian menjadi rusak tercemar oleh limbah-limbah dari tambang maupun pabrik.
Guna menjaga ketahanan pangan nasional di masa pandemic mendorong munculnya berbagai inovasi. Salah satunya yaitu urban farming. “Urban Farming termasuk dalam pertanian terintegrasi. Banyak contoh yang sudah dilakukan, misalnya menanam padi di pekarangan rumah (non-sawah), tanam padi hidroponik, tanam padi berumur pendek, ataupun tanaman padi terintegrasi dengan pemeliharaan ikan. Sedangkan untuk ketersediaan protein hewani kita tidak perlu khawatir, karena Indonesia adalah negara bahari. Selain itu, penduduk kita sudah terbiasa memelihara hewan piaraan seperti ayam, kambing dan domba, sapi, dan kerbau.
Kementerian pertanian juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa pandemi. “Berbagai program telah dipersiapkan. Di antaranya program peningkatan kapasitas produksi melalui food estate, diversifikasi produksi dan konsumsi pangan, fasilitasi cadangan pangan di berbagai daerah, fasilitasi pemasaran komoditas pertanian melalui Toko Tani Indonesia, dan beberapa paket jejaring pengaman social.
Sumber :
Anonim. 2020. Ketahanan Pangan Indonesia di Masa Pandemi. Tersedia: https://www.umy.ac.id/ketahanan-pangan-indonesia-di-masa-pandemi. Diakses pada 20 Juli 2021.
Handoko, L.T. 2020. Menjaga Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19. Tersedia: http://lipi.go.id/siaranpress/menjaga-ketahanan-pangan-di-masa-pandemi-covid-19/22197. Diakses pada 20 Juli 2021.
Simanjuntak, A.H. 2020. Kesejahteraan Petani dan Ketahanan Pangan Pada Masa Pandemi CPVID-19: Telaah Kritis Terhadap Rencana Megaproyek Lumbung Pangan Nasional Indonesia. Jurnal Sosio Informa. Vol. 6(02): 184-204.
--------------------------------------------------
Stay safe and healty✨
Jaga jarak minimal 1 meter⚠️
--------------------------------------------------
Back to Nature Produksi Pertanian!
Jaya! Jaya! Jaya!
.
Follow our other media social
💻Facebook : HMJ PP
📨 Email. : hmj.pp@polije.ac.id
🌐 Website : https://hmjpolije.blogspot.com/
🔔YouTube. : HMJ PRODUKSI PERTANIAN
🏢Basecamp : Belakang Gedung
.
.
#KabinetAkusara
#backtonatureproduksipertanian
#HMJPP
#StayHumbleWithUs