Tani Pedia - Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit




 [TANI PEDIA]

Hai Masyarakat PP🌱
Bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu. Setelah menunggu lama kini hadir kembali yang selalu memberikan ilmu pertanian yakni Tani Pedia.

Pembahasan Tani Pedia bicara tentang pembibitan. And you know? Tanaman yang bisa menghasilkan minyak apa itu? Yaps tanaman kelapa sawit. Gimana sih cara pembibitannya yang benar. Yuk cari tahu jawabannya📝

Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit


    Kelapa sawit merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena termasuk salah satu tanaman penghasil minyak nabati. Bagi Indonesia, kelapa sawit memiliki peran penting karena menjadi salah satu komoditi andalan untuk ekspor. Tercatat Indonesia merupakan salah satu produsen utama minyak sawit dunia. Selain itu, pentingnya kelapa sawit menyebabkan produksi kelapa sawit yang juga besar sehingga membutuhkan pengadaan bibit dalam jumlah besar dan berkualitas. Kualitas dan kesehatan tanaman pada masa pembibit sangat berpengaruh pada produksi minyak sawit.


    Bibit kelapa sawit merupakan tanaman hortikultura yang ditanam secara intensif. Kualitas bibit kelapa sawit dipengaruhi oleh varietas dan potensi genetik, seleksi bibit, dan proses pembibitan dalam penanaman serta pemeliharaan bibit. Kunci keberhasilan dalam mendapatan bibit terbaik adalah persiapan pembibitan yang matang. Bibit kelapa sawit yang baik adalah bibit yang memiliki kekuatan dan penampilan tumbuh yang optimal serta berkemampuan dalam menghadapi kondisi cekaman lingkungan saat pelaksanaan transplanting. Tujuan dari pembibitan ini adalah agar bibit tidak rusak oleh serangan-serangga, hujan lebat, terik matahari dan perawatan yang lebih intensif. Salah satu cekaman yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kelapa sawit adalah kekeringan akibat musim kemarau.


    Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaian kegiatan pembudidayaan kelapa sawit. Langkah ini menjadi salah satu faktor utama penentu keberhasilan budidaya kelapa sawit. Dalam pembibitan kelapa sawit dikenal dengan adanya pembibitan “double stage”. Pembibitan awal dilakukan selama 3 bulan dan membutuhkan perawatan intensif. Pembibitan awal ini bertujuan agar tanaman pertumbuhannya seragam saat dipindahkan ke pembibitan utama. Kemampuan tanaman dalam berproduksi sangat ditentukan oleh kualitas bibit, sehingga dalam pemeliharaan bibit diperlukan perhatian yang besar agar mendapatkan calon tanaman yang baik. Selain itu, pemilihan bibit yang salah akan mengurangi efektivitas semua kegiatan budidaya. Kebanyakan petani baru menyadari kesalahan tersebut setelah tanamannya mulai berbuah. Media persemaian biasanya menggunakan pasir. Pembibitan awal dapat dilakukan dengan menggunaan polybag kecil yang telah diberi naungan. Sedikit demi sedikit naungan dalam persemaian dikurangi dan akhirnya dihilangkan. Akan tetapi, pada daerah yang terik tetap dipertahankan naungannya sesuai kebutuhan. Bibit yang dipindahkan ke pembibitan awal adalah bibit yang normal (Eva, 2007).


    Pembibitan utama dilakukan untuk menyiapkan tanaman agar cukup kuat sebelum dipindahkan ke lahan. Pada tahap ini bibit dipindahkan ke dalam polybag dengan ukuran 40 x 50 cm atau 40 x 60 cm setebal 0,11 mm. Hal ini dilakukan karena bibit masih terlalu muda sehingga mudah terganggu pertumbuhannya oleh hama penyakit serta pertumbuhan bibit tida seragam terutama untuk bibit yang masih sangat muda. Pada fase pembibitan utama naungan tidak lagi dibutuhkan. Bibit yang telah dipindahkan dalam polybag disusun dengan jarak tanam 90 x 90 cm atau 70 x7 cm. Pemeliharaan pada pembibitan utama yaitu melakukan dua kali sehari penyiraman pada pagi dan sore hari. Kebutuhan setiap polybag sekitar 2 liter, selain itu juga dilakukan penyiangan gulma 2-3 kali dalam sebulan. 


    Cara penanaman kelapa sawit yang benar akan mempengaruhi kualitas tanaman sawit dan mempengaruhi buah yang akan dihasilkan. Mungkin beberapa petani sawit masih ada yang menanam kelapa sawit secara sembarangan dan tidak begitu memperhatikan teknik menanam yang baik dan benar, sehingga terkadang hal tersebu menjadi penyebab kenapa pohon kelapa sawit yang sedang ditanam tidak berproduksi secara maksimal sesuai dengan harapan. Berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanaman kelapa sawit:


1.      Iklim

- Pohon sawit memerlukan penyinaran dari sinar matahari langsung selama 5 – 7 jam per hari

- Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan pohon sawit yaitu 1.500 – 4.000 mm per tahun

- Suhu lingkungan yang ideal pada perkebunan sawit yaitu 24 – 28 derajat Celcius

- Tanaman sawit akan tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 1.500 mdpl

- Tanaman sawit membutuhkan kecepatan angin sekitar 5 – 6 km per jam untuk membantu proses penyerbukannya


2.      Media Tanam

- Jenis tanah yang cocok untuk menanam sawit yaitu tanah yang mengandung lempung, tidak berbatu dengan pH 4 – 6

- Tanah untuk menanam sawit harus memiliki aerasi yang baik dan subur

- Perkebunan sawit sebaiknya mempunyai sistem drainase yang baik, dengan permukaan air yang cukup dalam, solum juga harus dalam keadaan cukup dam sekitar 80 cm,


3.      Pembibitan Kelapa Sawit

1. Penyemaian

    Kecambah atau bibit sawit dimasukkan ke dalam polibag yang berukuran 12 x 35 cm atau 15 x 23 cm. Sebelumnya polybag tersebut telah diisi dengan tanah lapisan atas yang telah diayak sekitar 1,5 – 2,0 kg. Kecambah sawit atau bibit sawit lalu ditanam ke dalam polybag yang telah berisi tanah sedalam 2 cm.

    Lakukan pengecekan agar tanah dalam polybag selalu dalam keadaan lembab. Karena jika tanah kering, kecambah bibit tidak akan dapat tumbuh dengan baik.  Kemudian polybag disimpan pada bedengan berdiameter 120 cm. setelah disimpan dan dirawat sekitar 3-4 bulan, kecambah bibit tersebut telah menumbuhkan daun sekitar 4-5 helai. Bibit yang telah berdaun 4-5 helai telah siap untuk dipindahtanamkan.

    Kemudian bibit dari pendederan tersebut dipindahkan ke polybag setebal 0,11 mm yang berukuran 40 x 50 cm. Polybag tersebut diisi dengan tanah lapisan bagian atas yang telah diayak sebanyak 15 – 30 kg. Sebelum bibit dipindahkan, tanah pada polybag disiram terlebih dahulu menggunakan 0,5 tutup botol POC atau 5 ml per 1 liter air. Kemudian polybag diatur ke posisi segitiga sama sisi dengan jarak antar polybag yaitu 90 x 90 cm.


2. Pemeliharaan Pembibitan


    Ketika proses pembibitan, lakukan perawatan tanaman berupa penyiraman, penyiangan, penyulaman dan pemupukan. Penyiraman dilakukan dua kali sehari setiap pagi dan sore hari. Penyiangan dilakukan 2 sampai 3 kali dalam sebulan atau sesuaikan  dengan keadaan gulma pada bibit. Penyulaman yaitu menyeleksi bibit yang mati dan pertumbuhannya tidak normal. Seleksi bibit dilakukan ketika bibit ebrumur 4 bulan dan 9 bulan. Bibit yang tumbuh tidak normal, terserang penyakit dan memiliki kelainan genetik atau cacat fisik sebaiknya dibuang dan diganti dengan bibit yang baru dan sehat.

Cara pemupukan pada fase pembibitan adalah sebagai berikut :


Pupuk Makro :


1.  NPK 15-15-6-4 : Pada minggu ke-2 dan ke-3 sebanyak 2 gram. Pada minggu ke-4 dan ke-5 sebanyak 4 gram. Pada minggu ke-6 dan ke-8 sebanyak 6 gram. Minggu ke-10 dan ke-12 sebanyak 8 gram.

2.    NPK 12-12-17-2 : Pada minggu ke-14, ke-15, ke-16 dan ke-20 sebanyak 8 gr. Pada minggu ke-22, ke-24, ke-26 dan ke-28 sebanyak 12gr. Pada minggu ke-30, ke-32, ke-34 dan ke-36 sebanyak 17gr. Minggu ke-38 dan ke-40 sebanyak 20gr.

3.   NPK 12-12-17-2 : Pada Minggu ke-19 dan ke-21 sebanyak 4gr. Pada minggu ke-23 dan ke-25 sebanyak 6g. Pada minggu ke-27, ke-29 dan ke-31 sebanyak 8gr.

4.    POC : Dibeirkan mulai minggu ke-1 sampai ke-40 dengan dosis 1-2 cc per 1 liter air per bibit. Disemprotkan setiap 1-2 minggu sekali.


4.      Teknik Menanam Sawit


1. Penentuan Pola Tanaman

    Pola menanam yang dapat diterapkan pada budidaya sawit yaitu pola monokultur atau tumpang sari. Tanaman penutup tanah pada areal lahan perkebunan sawit sangat penting adanya untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi pada tanah. Selain itu bermanfaat juga untuk mempertahankan kelembaban, mencegah erosi dan untuk menekan pertumbuhan tanaman pengganggu atau gulma. Tanaman penutup tanah yang dimaksud lebih baik berupa tanaman kacang-kacangan. Tanaman penutup sebaiknya segera ditanam segera setelah persiapan lahan selesai.


2. Pembuatan Lubang Tanam

    Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum penanaman dilakukan. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 50 x 40 cm dan kedalaman 40 cm. Tanah galian bagian atas setebal 20 cm dipisahkan dari tanah bagian bawah. Jarak antar lubang tanam yaitu 9 x 9 x 9 m. Apabila kebun kelapa sawit ebrupa area berbukit, harus dibuat teras melingkari bukit dengan jarak 1,5 m dari sisi lereng.


3. Cara Menanam

    Waktu paling baik untuk menanam yaitu pada musim hujan, setelah hujan turun. Hal ini dimaksudkan agar cukup air untuk tumbuh. Lepaskan plastik polybag yang berisi bibit sawit dengan hati-hati jangan sampai bola tanahnya rusak karena dapat merusak perakaran bibit sawit. Kemudian masukkan bibit ke dalam lubang tanam. Tebarkan Natural Glio yang telah difermentasi dengan pupuk kandang selama 1 minggu. Tebarkan pada sekitar perakaran tanaman. Setelah itu, segera timbun dengan tanah galian bagian atas. Setelah selesai penanaman bibit, siramkan POC secara merata dengan dosis 5 – 10 ml per 1 liter air per pohon.


    Menanam sawit bisa dibilang gampang susah. Para petani yang memiliki jam kerja panjang tentu akan lebih berpengalaman dan mengetahui cara menanam sawit yang benar dan mudah. Akan tetapi bagi yang baru ingin mencobanya tentu akan menemui banyak kesulitasn dan permasalahan di lapangan. Oleh karena itu, jangan mudah menyerah dan hadapi setiap kesulitannya sebagai pengalaman.


    Itulah beberapa cara tanam sawit yang benar supaya dapat menghasilkan panen buah sawit yang melimpah. Yang perlu diperhatikan ialah bahwa setiap varietas atau jenis tanaman sawit mempunyai teknik menanam yang berbeda-beda. Akan tetapi, cara menanam yang telah dijelaskan di atas merupakan cara yang dapat digunakan agar menghasilkan buah sawit yang besar dan hasil panen yang maksimal.

Terima kasih banyak, nantikan kami di konten Tani Pedia 
...................................................
Bersama Petani Membangun Negeri!
...................................................
Back to Nature Produksi Pertanian!
Jaya! Jaya! Jaya!
--------------------------------------------
Follow our other media social
💻Facebook : HMJ PP
📩 Email. : hmj.pp@polije.ac.id
🌐 Website : https://hmjpolije.blogspot.com/
🎬YouTube. : HMJ PRODUKSI PERTANIAN
🏢Basecamp : Belakang Gedung PP
.
.
#KabinetAdibrata
#backtonatureproduksipertanian
#HMJPP
#Politekniknegerijember
#StayHumbleWithUs
Sumber : 
1. http://repository.unib.ac.id/6081/2/I%2CII%2CIII-EVA-FP.pdf
2. https://spks.or.id/file/publikasi/4__SOP_PEMBIBITAN_Fixed-edit1.pdf
3. http://scholar.unand.ac.id/20961/2/1.%20Pendahuluan.pdf
4. https://disbun.kaltimprov.go.id/artikel/tips-cara-tanam-sawit-yang-baik-dan-benar
5. https://sumatra.bisnis.com/read/20210310/534/1366039/bni-kanwil-palembang-bidik-kur-replanting-kebun-sawit



Next Post Previous Post
Comment
Add Comment
comment url