Tani Pedia - Kenali Media Tanam Yang Sering Digunakan

 


Media Tanam Tanaman




Media tanam adalah media tumbuh yang dapat berupa tanah, pasir dan alternative lainnya seperti air. Campuran yang baik untuk pertumbuhan tanaman media tanam biasanya memiliki campuran pasir dan tanah yang menghasilkan tanah dengan komposisi yang tepat. Dalam menaman tanaman didunia pertanian secara konvensional dapat ditanam didaerah mana saja tergantung sesuai dengan keadaan tanah ataupun suhu pada daerha tersebut. Namun ada kendala pada lahan atau daerah perkotaan yang semakin sulit mendapatkan tanah yang subur, hal ini karena semakin banyak permukaan tanah yang tertutup dengan aspal, batu, pavng dan semakin sempit lahan yang dapat ditanamami ataupun sebagai tempat berkebun.  Dalam hal ini, kita dapat membuat alternative supaya bisa menanam meski dalam keadaan lahan sempit. Sebelum itu, maka perlu mengetahui jenis-jenis media tanam tanaman.


Tanaman dapat tumbuh maksimal maka perlu diperhatikan dalam penanamannya serta pemeliharaanya. Faktor tepenting agar tumbuh sebuah tanaman yaitu media tanam harus berkualtas dengan baik. Secara garis besar, media tanam dibagi menjadi dua yaitu media tanam organic dan anorganik. Media tanam organic adalah media tanam yang menggunakan bahan organic yang pada umumnya menggunakan komponen dari organisme hidup sedangkan media tanam anorganik adalah media tana, yang mengguanakan bahan kandungan unsur mineral tinggi dan bersal dari proses pelapukan.


Berikut ini adalah jenis-jenis media tanam :


A. Media Tanam Organik


1. Media tanam arang


Arang didapatkan dari katu atau batok kelapa yang biasanya telah mengalami pembakaran. Media tanam ini cocok digunakan sebagai tanaman anggrek dengan daerah yang kelembapannya tinggi. Arang memiliki sifat yang kurang mampu mengikat air dalam jumlah banyak. Selain itu, arang ini buffer (penyangga) sehingga apabila terjadi kekeliruan dalam pemberian unsur hara yang terkandung di dalam pupuk (pemberian pupuk pada media tanam) maka dapat dinetralisir. Kelebihan dari media tanam arang adalah tidak mudah untuk ditumbuhi jamur karena unsur hara yang terkandung dalam media ini sangat minim. Oleh karena itu, perlu bantuan pupuk dalam menambah unsur hara tanam.


2. Media tanam kompos


Kompos adalah media tanam yang berasal dariproses pembusukan (fermentasi) dari tumbuhan. Kelebihan yang dimiliki media tanam ini adalah sifatnya yang mampu mengemablikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah seperti kimia, fisik dan bilogi tanah. kompos merupakan fasilitator dalam penyerapan unsur N (nitrogen) yang dibutuhkan tanaman. Kandungan BO (Bahan Organik) yang tinggi dalam kompos mampu memperbaiki kerusakan tanah. peranan kompos adalah soil conditioner  (peran kompos memperbaiki struktur tanah) dan soil ameliorator (memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah). kompos yang baik digunakan sebagai media tanam yaitu yang telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna yaitu memiiki warna hitam kecoklatan, tidak berbau dan memiliki kada air yang rendah.


3. Media tanam mos


Moss adalah media tanam yang bersala dari akar paku-pakuan atau kadaka yang banyak dijumpai didaeha hutan. Moss digunakan untuk media tanam pada massa penyemaian hingga massa pembungaan. Media tanam ini memiiliki banyak rongga sehingga memungkinkan akar tanaman dapat tumbuh dan berkembang. Moss memiliki sifat yang mampu mengikat air dengan sistem drainase dan aerasi air yang lancar.


4. Media tanam pupuk kandang


Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan atau yang disebut dengan pupuk kandang. Kandungan unsur hara yang lengkap yatu adanya unsur hara N,P,K membuat pupuk kandang cigunakan sebagai media tanam. Unsur tersebut sangat dibutuhkan oleh tanaman dapat fase pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu pupuk kandang penting untuk merombak bahan organic yang tidak bisa dicerna oleh tanaman menjadi komponen yang lebih mudah diserap tanaman. Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pupuk kandang dipengaruhi oleh jenis hewan, keadaan hewan, jenis makanan yang dikonsumsi hewan, bahan hamparan serta perlakuan hingga penyimpanan media tanam pupuk kandang. Pupuk ini dapat digunakan media tanam apabila dalam keadaan matang dan steril. Adapun warna yang menunjukan kematangannya yaitu memilliki warna yang hitam pekat. Pemilihan pupuk kandang yang matang meiliki tujuan untuk mencegah meunculnya bakteri atau jamur yang dapat merusak tanaman.


5. Media tanam sabut kepala (kokopit/coco peat)


Sabut kelapa atau coco peat adalah bahan organic alternative yang digunakan sebagai media tanam tanaman. Sabut kelapa sebaiknya bersala dari kelapa yang sudah tua sebab memiliki serat yang kuat. Penggunaan sabut kelapa sebagai media tanam cocok untuk daerah yang bercurah hujan rendah. Air yang berlebihan dapat terjadi pelapukan. Selain itu, tanaman juga menjadi busuk sehngga menjadi penyakit. Dalam mengatasi hal tersebut, maka dapat dilakukan perendaman sabut kelapa dengan laruan fungisida. Kelebihan dari media tanam ini adalah karakteristknya yang mampu mengikat air dengan kuat sesuai dengan daerah panas.


6. Media tanam sekam padi


Sekam padi adalah kulit biji padi atau gabah yang telah melalui proses penggilingan. Sekam padi dapat digunakan dengan cara dibakar atau tidak dibakar. Sekam memiliki tingkat porositas yang setara baik dibakar atau tidak. Sebagai media tanam, sekam memiliki peran penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik. Selain itu, media tanam sekam padi memilliki kandungan karbon yang tinggi sehingga media tanam menjadi gembur. Kelebihan media tanam ini adalah sumber unsur K (kaliaum) yang dibutuhkan tanaman.


7. Media tanam humus


Humus adalah segala macam hasil pelapukan bahan natural oleh jasad mikro dan merupakan sumber strength jasad mikro tersebut. Bahan-bahan natural tersebut bisa berupa jaringan asli tubuh tumbuhan atau binatang mati yang belum lapuk. Biasanya, humus berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan tanah (pinnacle soil). Humus sangat membantu dalam proses penggemburan tanah dan memiliki kemampuan daya tukar ion yang tinggi sehingga bisa menyimpan unsur hara.oleh karenanya, dapat menunjang kesuburan tanah. Namun, media tanam ini mudah ditumbuhi jamur, terlebih ketika terjadi perubahan suhu, kelembapan, dan erasi yang ekstrim. Humus juga memiliki tingkat porousitas yang rendah sehingga akar tanaman tidka mampu menyerap air. Denagn demikian, sebaiknya penggunaan humus sebagai media tanam perlu ditambahkan media lain yang memiliki porousitas tinggi, misalnya tanah dan pasir.



B. Media Tanam Anorganik


1. Media tanam gel


Gel atau hidrogel adalah kristal-kristal polimer yang sering digunakan sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik. Penggunaan media jenis ini sangat praktis dan efisien . Selain itu, media tanam ini juga memiliki keanekaragaman warna sehingga pemilihannya dapat disesuaikan dengan selera dan warna tanaman. Kelebihan menggunakan gel sebagai pengganti tanah untuk pengangkutan tanaman dalam jarak jauh. Tujuannya agar kelembapan tanaman tetap terjaga. Keunggulan lain dari gel yaitu tetap cantik meskipun bersanding dengan media lain.


2. Media Tanam Pasir


Pasir digunakan media tanam alternative untuk menggantikan fungsi tanah. pasir dianggap sesai dengan keadaan media untuk penyemaian, pertumbuhan bibit dan perakaran stek batang tanaman. Sifatnya yang mudah meloloskan iar memudahkan kan proses pengangkatan bibit tanaman. Keunggula dari media tanam pasir adalah dapat meningkatkan sistem aerasi dan drainase meia tanam. Pasir memiiki pori-pori yang berukuran besar menjadikan mudah basah dan cepat kering karena proses penguapan. Oleh karena itu media tanam pasir sebaknya harus intens dalam pemberian air.


3. Media tanam kerikil


Kerikil memiliki pori-pori makro yang lebih besar dari pada pasir sehingga dalam meloloskan air meda tanam ini lebih cepat meloloskan air. Namun mdia tanam ini memerlukan larutan unsur hara dan udara karena kemampuan kerikil dalam mengikat air relative rendah. Dengan perkmbengan teknolgi, terdapat kerikil sintetis yang menyerupai batu apung dengan bobot ringan. Kelbihnnya adalah cukup baik dalam menyerap air dan sistem drainase yang baik dalam mempertahankan kelembapan.


4. Media tanam Pecahan batu bata


Pecahan batu bata juga bisa djadikan preferensi seperti media tanam. Seperti halnya sosok anorganik lainnya, media rupa ini juga berfungsi menjelang merekatkan akar. Sebaliknya, normal batu bata yang akan digunakan seperti media tanam dibuat kecil, serupa kerikil, pakai normal selingkar 2-3 cm. Semakin kecil ukurannya, daya serap batu bata terhadap larutan maupun unsur hara akan semakin baik. Selain itu, ukuran yang semakin kecil juga akan membentuk sirkulasi udara dan kelembapan disekitar akar tanaman akan lebih baik.


Namun hal yang diperlu diperhatikan adalah kebersihan dan kesterilan pecahan batu bata selain itu media tanam ini miskin akan unsur hara dan perlu perlakuan untuk ditambahkan pupuk kandang yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.


5. Media tanam spons


Kelebihan dari media tanam ini adalah daya serap akan larutan atau cairan sangat tinggi sehingga kebutuhan air akan selalu terjaga, namun penggunaannya tidak tahan lama karena bahannya yang mudah hancur. Dan perlu diperhatikan untuk pergantian spons. Media tanam ini cocok untuk tanaman hias bunga potong (cutting flower).


6. Media tanam tanah liat


Tanah liat adalah jenis tanah yang bertekstur sangat halus dan sangat lengket. Karakteristik dari tanah liat memiliki pori-pori mikro hal ini tanah liat memiliki kemampuan mengikat air yang sangat kuat. Tanah liat ini miskin akan unsur hara sehingga dalam penggunaan sebagai media tanam perlu ditambahkan bahan-bahan yang kaya unsur hara.


7. Media tanam vermikulit


Media tanam yang steril berasal dari kepingan mika yang mengandung bahan potassium serta kalsium. Sifatnya dari vermikulit adalah memiliki kemapuan tukan kation yang tinggi. Serta media tanam ini dapat menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya absorpsi air sehingga mempermudah dalam menyerapan.


8. Media tanam gabus (Styrofoam)


Bahan anorganik yang dapat dijadikan bahan alternative media tanam yang terbuat dari kopolimer styrene. Media tanam ini diguanakan dalam bentuk kubus ukuran 1 cm x 1 cm x 1cm ataupun dignakan sebagai campuran media tanam untuk meningkatkan porositas media tanam.


Daftar Pustaka :


Magfiranur Andi, 2019. Macam-macam media tanam. Parepare

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83187/Macam-Macam-Media-Tanam/



 


 


 


Next Post Previous Post
Comment
Add Comment
comment url