[Faktanya] - Harga Umbi Porang Sebagai Tanaman Yang Eksis di Indonesia



Hallo Mahasiswa PP🌾

Fakta pertanian hadir kembali memberikan informasi yang belum diketahui banyak orang. Mengingat kemarin kalian sudah mengetahui apa itu porang, tanaman yang viral tahun 2021. Sekarang waktunya mengetahui harganya nih. Berapa harga umbi porang sebagai tanaman yang  eksis di Indonesia ya?🤔


Postingan sebelumnya membahas mengenai tanaman porang, seperti apa sih tanaman ini, lalu kenapa tanaman porang bisa viral pada awal tahun 2021. Hari ini yuk simak penjelasan  harga umbi tanaman ini yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.


Sebelum menginjak ke pembahasan mengenai harga, sedikit mengulas kembali bahwa umbi dari tanaman porang sendiri saat ini dibutuhkan untuk industri luar negeri seperti di negara Jepang dan China. Olahan yang dihasilkan beragam mulai dari makanan, kosmetik, hingga bahan campuran pembuatan kertas. Perlu diketahui setelah proses pemanenan tanaman porang, ada perlakuan khusus yang dapat mempengaruhi harga jual yaitu umbi porang yang basah dan umbi yang kering. Dikutip dari situs website gdmagri.com umbi porang yang basah merupakan umbi yang setelah panen tidak dipotong tipis-tipis, belum diolah atau masih dalam bentuk umbi. Sementara itu, umbi porang kering merupakan umbi yang setelah panen kemudian dipotong atau diiris dan dilakukan pengeringan melalui sinar matahari, maka hal ini juga berkaitan dengan kondisi cuaca masing-masing daerah. Oleh karena itu, biasanya pengeringan dilakukan pada musim kemarau dimana proses pengeringannya berjalan lebih cepat.

Dikutip dari situs yang sama, harga umbi porang basah berkisar antara Rp. 10.000,00 hingga Rp. 13.000,00. Harga ini meningkat disbanding harga sebelumnya yang hanya setengah dari harga tersebut. Sementara  harga umbi porang kering berkisar Rp. 55.000,00 sampai Rp. 65.000,00. Harga ini juga mengalami peningkatan dari harga sebelumnya yang hanya setengahnya. Menurut Prof Dr Edi Santosa S.P M.Si, sebagai Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian di Institut Pertanian Bogor menyampaikan bahwa harga satu kilo umbi porang yang ditemui di pasar berkisar Rp. 5000,00 hingga Rp. 10.000,00 hal ini menurutnya merupakan harga yang tinggi. Tambahnya lagi tantangan ke depan yang harus dihadapi, mulai dari proses budidaya tanaman porang yang berkelanjutan (www.Kompas.com).

Alasan harga jual umbi porang tinggi menurut Prof Dr Edi Santosa S.P M.Si mengutip dari situs website Kompas, diantaranya:

Biaya Produksi, diketahui tanaman porang bisa hidup di wilayah mana saja asalkan tanahnya gembur. Proses budidaya meliputi penanaman hingga perawatan tanaman ini relatif mudah dan murah. Perawatan seperti penyemprotan desinfektan dilakukan tidak rutin, pemupukan dilakukan sekali selama masa tanam di musim kemarau. Dijelaskan juga bahwa apabila petani belum sempat memanen maka dapat dipanen pada musim yang akan datang. Dengan ini, umbi dari tanaman porang dapat mencapai ukuran yang besar tentu saja dengan memerhatikan perawatannya. Jika memang umbi porang dijual mahal, pada proses budidayanya menggunakan sistem tumpangsari hal ini dapat menjadikan harganya mahal.

Rantai Produksi, semisal satu produk yang sangat dibutuhkan sebagai bahan baku sebuah industri namun memiliki harga yang tinggi kemungkinan industri untuk mencari produk alternatif sebagai pengganti, disamping itu masyarakat banyak beralih menjadi petani porang namun rantai distribusi dan konsumen sulit dicari. Maka dari itu, Edi sebagai pakar IPB, menyampaikan bahwa masih ada waktu untuk menata rantai produksi tanaman porang secara berkelanjutan sehingga momentum eksisnya tanaman porang tidak berlalu begitu saja namun berkepanjangan. Selain itu, juga menyampaikan salah satu cara untuk menekan harga dengan membuat bibit sendiri. Tanaman porang selain menghasilkan umbi, juga menghasilkan bubil atau umbi katak yang bisa ditanam. Dengan begitu, petani yang biasanya membeli bibit, bisa membuat bibit sendiri untuk kedepannya. Menurut Beliau juga, meskipun konsumen masih sanggup membeli dengan harga pasar saat ini, namun dikhawatirkan dengan harga saat ini kemudian diolah menjadi produk olahan akan menjadikan harganya tinggi juga.

Mengutip dari situs Kompas, menurut Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian mengatakan bahwa potensi untuk mengembangkan porang sangatlah besar, karena tersedianya lahan marginal yang luas dengan begitu pihaknya juga akan fokus mendorong industri pengolahan.

.

Sumber: 

www.kompas.com

https://gdmagri.com 

.

Semoga bermanfaat✨

Salam Hangat🤗

.

Back to Nature Produksi Pertanian!

Jaya! Jaya! Jaya! 

.

Follow our other media social 

💻Facebook : HMJ PP

📨 Email. : hmj.pp@polije.ac.id

🌐 Website : https://hmjpolije.blogspot.com/

🔔YouTube. : HMJ PRODUKSI PERTANIAN

🏢Basecamp : Belakang Gedung

.

.

#KabinetAkusara

#backtonatureproduksipertanian

#HMJPP

#StayHumbleWithUs

Next Post Previous Post
Comment
Add Comment
comment url